Pernahkah pengendara mobil mendengar istilah Aquaplaning? Istilah ini ramai digunakan para driver ketika musim hujan tiba.
Musim hujan yang mengguyur setiap daerah memiliki dampak terutama di jalan raya. Muncul genangan di atas permukaan jalan yang tak jarang menutupi marka jalan. Sehingga tanpa sadar para pengendara mobil masuk ke dalam situasai yang mencekam saat melewati genangan air hujan tersebut.
Kalau situasi itu benar terjadi, maka pengendara mobil tersebut berisiko mengalami aquaplaning.
Aquaplaning merupakan kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air hujan di permukaan jalan.
Baca juga: Tips Cuci Mobil Sendiri Agar Tak Baret, Lebih Bersih dan Tak Kusam
Genangan air hujan tersebut tidak perlu terlalu tinggi untuk menyebabkan aquaplaning karena ada lapisan pemisah antara jalan dan ban sehingga mobil kehilangan kontak sesaat.
Pada dasarnya, permukaan ban mobil selalu dapat menapak permukaan jalan karena adanya bobot mobil. Namun begitu, setiap mobil memiliki bagian kolong yang dialiri oleh angin saat bergerak maju.
Angin yang mengalir di kolong mobil itu akan menimbulkan daya angkat seiring bertambahnya kecepatan kendaraan. Tidak sampai membuat mobil Anda terbang tapi cukup untuk membuat ban kesulitan menapak jalan dan terasa seperti melayang. Kondisi ini lebih terasa di mobil besar seperti MPV dan SUV.
Di sisi lain, air memiliki nilai viskositas (kekentalan) sehingga membutuhkan waktu untuk mengalir atau berpindah tempat sekalipun mendapatkan tekanan dari bobot mobil yang sedang melaju.
Baca juga: Mulai Gerah, Ini 5 Penyebab AC Mobil Rusak, Perhatikan Kompresor