Meskipun pemerintah menyarankan masyarakat untuk menghindari kegiatan di luar ruangan dan meminum banyak air, mereka juga memperingatkan generasi muda dan orang tua untuk tetap berhati-hati.
Kekhawatiran akan kekurangan air, pemadaman listrik, dan kerusakan tanaman juga muncul akibat cuaca yang panas.
Dilansir dari Antara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gelombang suhu panas yang melanda Asia Selatan dalam sepekan terakhir tidak berdampak pada suhu di Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga: Tips Terhidrasi saat Cuaca Panas Esktrem bagi Penderita Diabetes
“Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut. Kami sarankan untuk mengkonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan,” kata Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho.
Hendro menambahkan bahwa fenomena suhu panas di Sumut adalah hasil dari gerak semu matahari yang terjadi setiap tahun pada periode yang sama. Oleh karena itu, potensi suhu udara panas dapat terjadi secara berkala setiap tahunnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Sejak pekan lalu, sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak oleh gelombang panas tersebut.