Ada kabar heboh nih dari dunia perfilman. Netflix baru aja ngerilis film terbarunya, “The Electric State”, yang digadang-gadang jadi film termahal mereka dengan budget fantastis, mencapai $320 juta atau sekitar Rp5,2 triliun!
“The Electric State” berlatar di versi alternatif tahun 1990-an, di mana robot-robot memberontak melawan manusia. Film ini mengisahkan Michelle (diperankan oleh Millie Bobby Brown) yang mencari saudara laki-lakinya yang hilang, ditemani oleh robot bernama Keats (Chris Pratt). Perjalanan mereka penuh dengan aksi dan petualangan di dunia yang kacau akibat pemberontakan robot.
Sayangnya, meski dengan budget selangit dan deretan bintang papan atas, film ini malah menuai kritik tajam. Di Rotten Tomatoes, “The Electric State” cuma dapet skor 14% dari kritikus. Banyak yang bilang film ini “dumb” dan “unfunny”, dengan adegan aksi yang repetitif dan akting yang kurang greget.
Budget gila-gilaan film ini sebagian besar kepake buat efek visual canggih, terutama buat ngebuat robot-robot yang keliatan realistis. Selain itu, gaji aktor-aktor top kayak Millie Bobby Brown dan Chris Pratt juga nyumbang besar ke total biaya produksi.
Kasus “The Electric State” ini jadi pengingat bahwa uang banyak nggak selalu jaminan kualitas. Netflix perlu lebih bijak dalam milih proyek mahal biar nggak cuma jadi “konten” tanpa jiwa.
Jadi, gimana menurut kamu? Apakah “The Electric State” layak ditonton meski banyak kritik negatif? Atau mending nonton film lain yang lebih worth it?