INVERSI.ID – Tiga pelajar SMA asal Jakarta, Rafif Hideyuki Ihsan, Amira Sasy Kiyana, dan Muhammad Hilmy Hanif, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Mereka meraih penghargaan bergengsi dalam kompetisi Yale Model United Nations (MUN) Korea yang diadakan pada akhir tahun 2024.
Rafif mendapatkan penghargaan Best Position Paper di Komite UN Inter-Agency Committee on Bioethics (UNIACB). Sementara itu, Amira juga meraih Best Position Paper di Komite Food and Agriculture Organization (FAO), dan Hanif dianugerahi penghargaan Best Delegate di komite yang sama.
Rafif juga menjelaskan salah satu artikel yang dia ajukan, berjudul “Etika Transplantasi Ginjal”, yang membahas kesenjangan antara permintaan organ dan jumlah donor. Artikel tersebut menyoroti masalah budaya yang memengaruhi pandangan terhadap transplantasi organ serta kerumitan proses persetujuan medis (informed consent).
Amira Sasy Kiyana menambahkan bahwa persiapan yang matang menjadi faktor penting dalam keberhasilannya. Ia melakukan banyak riset untuk menyusun position paper.
“Saya melakukan beberapa kali revisi dengan bantuan pelatih dan orang tua, serta mengumpulkan position paper tepat waktu agar mendapat umpan balik dari penyelenggara,” jelas Amira.
Sugiarti, Koordinator Bidang Luar Negeri SMA Islam Al-Azhar 1, menjelaskan bahwa kompetisi Yale MUN Korea diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai negara.
Para peserta dibagi ke dalam 11 komite, dengan enam komite untuk tingkat pemula dan lima komite untuk tingkat lanjutan.
“Kami mengirimkan 21 peserta yang telah melalui proses seleksi ketat,” ujar Sugiarti.
Sebelum berangkat, para siswa mendapatkan pelatihan intensif selama tiga bulan, meliputi keterampilan negosiasi, penyampaian argumen, perumusan resolusi, serta peningkatan kemampuan bahasa Inggris.
Kepala SMA Islam Al-Azhar, Bahron Fathin, berharap prestasi yang diraih di Yale MUN dapat memotivasi siswa lainnya untuk bersaing di ajang internasional.
“Kami juga menyiapkan berbagai program luar negeri untuk memberikan wawasan global kepada para siswa,” ungkapnya.
Beberapa program yang disiapkan oleh sekolah tersebut meliputi Europe Visiting Campus, Japan Cultural Immersion, dan Summer Camp Cambridge. Program-program ini diharapkan dapat memperluas pengalaman dan perspektif siswa, serta mempersiapkan mereka untuk bersaing di tingkat global.***