Pentingnya Hubungan yang Berkualitas
Buat para orangtua, menjalin hubungan yang erat dengan anak itu lebih penting daripada sekadar memenuhi kebutuhan materi. Menurut Najelaa, komunikasi dengan remaja memang nggak selalu mudah, tapi itu bukan alasan buat menyerah.
“Luangkan waktu buat benar-benar connect dengan anak. Jangan hanya mengira kalau mereka kelihatan bahagia dari luar, berarti semuanya baik-baik saja. Kadang mereka sebenarnya merasa kesepian atau tertekan, tapi nggak tahu cara menyampaikannya,” jelas Najelaa.
Salah satu solusi untuk meningkatkan kebahagiaan remaja adalah mendorong mereka lebih sering melakukan aktivitas di luar rumah. Olahraga, bergabung dengan komunitas, atau mengikuti kegiatan alam bisa membantu mereka membangun koneksi yang lebih positif.
“Ketika anak aktif di dunia nyata, rasa damai dan bahagia akan tumbuh lebih alami,” tambah Najelaa.
Masalah lain yang menurut Najelaa berkontribusi pada menurunnya kebahagiaan remaja adalah penggunaan gawai dan media sosial yang terlalu dini.
“Banyak yang melanggar aturan usia minimal penggunaan media sosial. Idealnya, media sosial baru boleh digunakan mulai usia 13 tahun, bahkan lebih baik di atas 16 tahun,” kata Najelaa.
Media sosial seringkali mengirimkan pesan yang salah tentang kesuksesan, seperti standar hidup yang tidak realistis. Hal ini malah bikin anak semakin jauh dari realita, merasa cemas, kesepian, dan kurang bahagia.
Menjaga kebahagiaan Generasi Z itu bukan hal yang mustahil, asalkan kita memberikan perhatian lebih pada kesehatan mental mereka, menjalin hubungan yang berkualitas, dan membatasi penggunaan media sosial. Dengan langkah kecil ini, kita bisa bantu mereka menjalani hidup yang lebih positif dan bermakna.***