Lari lagi jadi tren banget nih di Jogja, guys! Dari yang muda sampai yang tua, semua pada ikutan lari. Anak muda Gen Z di Jogja juga nggak mau ketinggalan tren ini. Tapi, mereka ngaku sih, ada rasa FOMO (Fear of Missing Out) alias takut ketinggalan yang lagi viral.
Egas (24) dan Gani (24), dua anak muda Jogja yang udah mulai lari sejak awal tahun 2025, punya cerita sendiri soal tren lari ini.
“Alasanku pertama karena orang tuaku udah aktif di dunia lari jadi atlet. Terus asyik juga buatku karena hidup sehat dan sekalian diet,” kata Egas.
“Dari dulu aku suka olahraga dan main basket. Makin ke sini kuliah sama kerja di FnB jam tidur rusak. Awal tahun kemarin pertama ada temen yang ngajak dan sekalian aja ikut, biar jam tidur lebih sehat. Jadi pagi hari aktif dan malam bisa tidur,” tambah Gani.
FOMO? Nggak Masalah, Asal Positif!
Egas nggak memungkiri kalau banyak Gen Z yang ngelihat tren lari ini sebagai FOMO. Tapi, menurutnya, FOMO nggak masalah asal membawa dampak positif buat tubuh.
“Kalau aku dibilang FOMO nggak, karena aku melihatnya malah yang bikin kita seneng itu bisa buat orang lain FOMO. Kalau dari aku asal dampaknya sehat dan at least gerak jadi dampaknya positif,” jelasnya.
“Kalau FOMO, aku lihatnya kita jadi ikut senang aja karena bagus juga buat tubuh kalau mau gerak. Yang penting berkelanjutan aja,” lanjut Egas.
Running Gear: Gaya atau Fungsi?
Gani juga menyoroti soal FOMO di bagian perlengkapan lari atau running gear. Banyak yang menjadikan lari sebagai ajang pamer running gear.
“Banyak sih di sini soal gear ada yang oke-oke juga, tapi itu ada sisi positif negatifnya. Kalau positifnya bisa nambah semangat untuk beli barang baru yang bisa menunjang kenyamanan saat berlari,” ujar Gani.
“Kalau negatifnya ada jadi orang yang ingin beli itu tapi mungkin nggak terlalu penting. Padahal lari itu olahraga yang paling murah. Semua itu tergantung kita sesuaikan dengan budget kita. Kalau aku melihatnya yang penting lari jangan sampai membebani,” tegasnya.
Spot Lari Favorit di Jogja:
Soal spot lari paling asyik di Jogja, Egas dan Gani sepakat: Jogja Utara juaranya!
“Tetap di utara kalau aku, di Palagan. Elevasinya lumayan tinggi nanjak jalannya. Bagus buat latihan jalan nanjak jadi nggak kaget,” tutur Gani.
“Aku juga paling suka di utara, Palagan, karena hawanya sejuk dan nafasnya, karena aku pribadi susah kalau banyak di asep. Di sana juga nggak banyak kendaraan bermotor,” tutup Egas.
Intinya:
- Lari lagi jadi tren di Jogja, banyak Gen Z yang ikutan.
- Ada yang ngaku kena FOMO, tapi nggak masalah asal bawa dampak positif.
- Running gear bisa jadi penyemangat, tapi jangan sampai membebani.
- Spot lari favorit di Jogja: Jogja Utara, khususnya Palagan.
Gimana, guys? Kalian juga ikutan tren lari ini? Share pengalaman kalian juga ya!