Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diminta untuk menawarkan gagasan politiknya sebagai calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan umum (pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan oleh pihak Trust Indonesia yang menanggapi positif rencana pencalonan diri Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Trust menyebut bahwa nama pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu pun selalu muncul sebagai kandidat Cawapres yang memiliki elektabilitas dan popularitas yang cukup tinggi.
Menurut survei Trust Indonesia pada Februari 2023, elektabilitas Erick Thohir berada di peringkat ketujuh di angka 3,5 persen.
Konsepsi Erick Thohir Membangun Demokrasi
Oleh karena itu, Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal mengungkapkan bahwa Erick belum pernah sama sekali memperkenalkan dan menawarkan gagasannya. Sehingga, publik tidak pernah tahu konsepsi Erick Thohir dalam membangun demokrasi dan penguatan sistem politik nasional.
Dalam pandangannya, Erick Thohir justru lebih banyak berkutat untuk mengandalkan popularitasnya sebagai Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI dalam membangun persepsi jika dirinya layak menjadi kandidat Cawapres.
“Gara-gara posisinya sebagai Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI, ET (Erick Thohir) memang punya modal elektabilitas dan popularitas. Tetapi sayangnya hingga kini, publik belum pernah mendengar gagasan politik ET sebagai Cawapres,” kata Direktur Eksekutif Trus Indonesia, Azhari Ardinal.
Gagasan Strategi Tingkatkan Elektabilitas
Menurut Azhari, gagasan yang penting dan strategis untuk didengar dan diuji oleh publik. Hal itu karena gagasan itu akan menjadi daya jual sekaligus daya pikat Erick Thohir untuk meningkatkan elektabilitas dan peluang dirinya terpilih jadi cawapres.
Bahkan dengan memperkenalkan gagasan politik, masyarakat juga tidak akan meremehkan Erick Thohir sebagai orang politik. Karena diketahui bahwa selama ini Erick Thohir diremehkan bukan Ketum Partai atau petinggi parpol.
“Jika gagasan politik ET mulai diperkenalkan, tentu saja orang tidak akan lagi meremehkan dirinya sebagai ‘orang politik’. Selama ini, Erick diremehkan karena bukan Ketum Partai atau petinggi parpol. Sehingga banyak orang meragukan kapasitas dan kemampuannya untuk memimpin lingkungan politik,” lanjutnya.
Azhari pun mencontohkan gagasan politik persatuan nasional yang ditawarkan oleh Prabowo Subianto. Menurutnya gagasan tersebut yang akhirnya membuat daya tarik Prabowo sebagai Capres meningkat.
Karena itu, Azhari menyarankan kepada Erick Thohir untuk membuat konsepsi gagasan-gagasan politik yang serupa.
“Sebagai referensi, ET boleh mencontoh Prabowo. Gagasan politiknya tentang persatuan nasional berhasil membuat banyak pihak tertarik dan menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Saya kira ET harus memperkenalkan gagasan-gagasan politiknya yang memiliki kualitas,” ungkapnya.