Baca juga : Sosok Arya Randi Pratama, Bocah Cirebon Depresi karena HP Dijual hingga Sempat Hilang
“Kejadian handphone Arya dijual orang tuanya itu Desember 2023, kami dari Dinsos sudah melakukan pendampingan dan memberikan asesmen terhadap bocah berusia 13 tahun tersebut, ” jelas Shanty, Selasa 14 Mei 2024.
Shanty menjelaskan bahwa pendampingan dilakukan dengan melibatkan dinas lainnya.
“Ada dari Dinkes lalu Disdik juga, pendampingannya, ” jelas Shanty.
Secara kesehatan,memang Arya memiliki masalah depresi.
Baca juga : Tak Hanya UJI KIR Kadaluarsa, Modifikasi Bodi Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Subang Bermasalah
“Ya kalau hasil analisa Dinkes demikian, makanya berobat ke RS Gunung Jati, ” jelasnya.
Dari sisi pendidikan pun, pihak Disdik kembali menyekolahkan Arya di kelas 6 SD.
“Sempat putus sekolah, kini sudah kembali sekolah lagi, ” paparnya.
Untuk masalah handphone, Shanty menjelaskan bahwa pernah dibantu pihak kelurahan pekiringan.
Baca juga : Profil dan Biodata Ben Sumadiwiria, Food Vlogger Asal Jerman yang Besar di Inggris
Terpisah Lurah Pekiringan Diza saat dikonfirmasi membenarkan jika pihak kelurahan sudah memberikan bantuan handphone saat viral bulan Desember 2023 lalu.
“Jadi perlu saya luruskan, kejadian itu Desember 2023 dan saya selaku lurah pekiringan sudah melakukan langkah persuasif, dengan mengajak Arya kembali sekolah, mengaji dan membelikan handphone kembali, ” pungkasnya.