Bayi Diizinkan Pulang
Namun keesokan harinya pada pukul 08.30, bayi dan ibunya pun diperbolehkan pulang ke rumah. Sebelum pulang, bayi pun dimandikan dengan waktu sangat lama.
Sejak itu, sang ayah sudah mulai curiga sang anak dijadikan bahan praktik. Keluarga pun pulang tanpa mengantongi surat kepulangan dan surat keterangan sehat bahwa bayi sudah bisa pulang dan dirawat di rumah.
Sang ibu pun diminta untuk kontrol tiga hari setelah kepulangannya tanpa diberi surat keterangan apapun.
Saat sampai di rumah kondisi bayi menurun karena tidak mau menyusu dan ibunya pun tidak bisa mengeluarkan ASI. Karena itu, bayi tersebut diberikan susu penambah berat badan yang direkomendasikan pihak klinik. Tapi tidak mau mengonsumsinya.
Saat jam 9 malam, detak jantung bayi berhenti. Ibu bayi pun menelpon pihak klinik, namun tidak ada jawaban. Sehingga ia dan suaminya harus membawa sang anak ke klinik.
Baca Juga: Biodata dan Profil Ghisca Debora Aritonang, Remaja Diduga Penipu Tiket Coldplay
Sampai di sana, klinik tutup. Ayah bayi pun menggedor pintu hingga akhirnya seorang bidan keluar. Setelah memeriksa kondisi bayi, bidan tersebut menyatakan bahwa bayi telah meninggal dunia.
“Setelah memeriksa anak saya, (bidan jaga) tersebut pergi menghilang entah kemana. Ada empat orang bidan pada saat itu, tapi tiga orang bidan malah pada sembunyi, keluarga menangis histeris pun tidak ada yang peduli apalagi menenangkan kami,” kata ayah bayi.