Warga Kelurahan Tempuran, Demak, Jawa Tengah mendadak geger dengan munculnya semburan lumpur berbau menyengat mirip semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (30/12/2023).
Semburan lumpur berbau menyengat tersebut muncul dari rumah milik warga bernama Mohamad Sholi, yakni warga Kelurahan Tempuran, Demak, Jawa Tengah.
Awalnya semburan lumpur cukup tinggi hingga warga menutup lobang semburan dengan sumpalan kain dan ember pemberat.
Baca juga: Cerita Horor Bus Hantu Jurusan Bekasi-Bandung, Perjalanan Menegangkan Penuh dengan Bau Anyir
Dari keterangan pemilik rumah, sebelum terjadi semburan, muncul suara gemuruh dan saat Mahgrib muncul semburan yang melemparkan sebagian lantai keramik.
Sholi juga mengatakan, sebelum menjadi kamar tidur bagi anaknya, lokasi tersebut semula adalah sumur bor sedalam 100 meter lebih.
Bahkan, air dari sumur bor tersebut telah dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi, cuci, kakus. Namun, sejak tahun 1989, Shoi telah menutup sumur bor itu dan dibangun kamar tidur.
Baca juga: Cerita Horor Alas Roban, Kawasan Hutan Jati Tempat Buang Mayat dan Jin
Dia pun tidak menyangka, akan muncul semburan lumpur mirip material di Lapindo Sidoarjo.
Kini, untuk mengantisipasi bahaya yang terjadi, polisi telah menutup sebagian rumah itu dengan police line.
Semburan Lumpur di Demak Dibenarkan Pihak BPBD
Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Suprapto membenarkan adanya peristiwa semburan lumpur di Demak tersebut.
Menurut Suprapto, kejadian semburan lumpur ini telah terjadi sejak Kamis (30/11/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.
Pihaknya juga membenarkan bahwa kamar yang terdapat semburan lumpur tesebut awalnya merupakan bekas sumur. “Betul, itu bekas sumur yang sudah ditutup,” terangnya kepada wartawan, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Kisah Nyata Boneka Annabelle Tak Kalah Horor dari Film-nya
Ia mengatakan, dari pengecekan yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penyebab dari adanya semburan lumpur tersebut adalah karena adanya kandungan gas metana.
“Setelah dicek dari ESDM, terdapat gas metana yang terbentuk dari organik atau biasa disebut gas rawa,” ujar Suprapto.