Media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra mengacungkan pisau saat memimpin sidang paripurna pada Kamis, 28 Maret 2024.
Lewat video yang dibagikan oleh akun TikTok halauanwow, Dodi terlihat meluapkan kemarahannya di tengah-tengah sidang berlangsung. Ia mengeluarkan unek-uneknya terkait peristiwa yang terjadi di DPRD Kabupaten tersebut.
Dalam peristiwa itu, sekelompok orang juga datang masuk ke DPRD dan memecahkan barang-barang yang ada. Hal itu diduga terkait penggunaan hak interpelasi oleh anggota DPRD Kabupaten Solok.
“Yang melapor saya, yang merasa terancam saya dan anggota DPRD Kabupaten Solok. Tidak ada damai. Asal anda tahu saja, saya membawa pisau ke sini,” kata Dodi dalam video itu.
Lalu bagaimana fakta-fakta ketua DPRD Solok mengacungkan pisau saat sidang paripurna berlangsung? Berikut Inversi.id rangkumkan untuk Anda.
Minta Maaf ke Masyarakat
Setelah video itu beredar hingga viral di media sosial, Dodi pun menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat yang belum tahu kejadian yang sebenarnya.
“Saya ketua DPRD Kabupaten Solok meminta maaf kepada masyarakat yang belum tahu apa yang kebenaran yang terjadi,” kata Dodi dalam videonya, dikutip dari sumbarkita.com.
Baca Juga: Sosok dan Profil Michael Gomgom, Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car Rp100 Juta
Ia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat ada orang mengamuk di DPRD Solok yang diduga suruhan untuk menggagalkan interpelasi terhadap Bupatai Solok.
“Pertama itu pasca orang mengamuk di DPRD Solok dugaan suruhan untuk menggagalkan interpelasi terhadap Bupati Solok, yang mana ada dugaan lebih kurang Rp10 miliar aset negara kita diambil dan diluluhkan untuk wisata pribadi beliau, jadi maksudnya surat interpelasi tersebut, dari fraksi-fraksi, tentu saya sebagai ketua meminta untuk interpelasi,” lanjutnya.
Untuk diketahui bahwa interpelasi adalah hak DPR/DPRD untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta dampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.