Profil dan Biodata Pendeta Gilbert Lumoindong, Diduga Lakukan Penistaan Agama hingga Datangi MUI

By Anisa
3 Min Read
Profil dan Biodata Pendeta Gilbert Lumoindong, Diduga Lakukan Penistaan Agama hingga Datangi MUI (Foto: Instagram/@pastorgilbert)

Pendeta Gilbert Lumoindong tengah menjadi perbincangan publik atas dugaan penistaan agama buntut ceramahnya yang menyinggung salat dan zakat dalam Islam.

Saat itu, Pendeta Gilbert membahas soal zakat dan cara ibadah umat Islam yang kabarnya dibungkus dengan lelucon. Awalnya ia mengatakan bahwa tujuan zakat adalah untuk menyucikan diri.

Ia pun membandingkan jumlah zakat yang dikeluarkan masing-masing agam. Dan menyebut bahwa zakat umat kristiani lebih besar dari umat Islam.

- Advertisement -

Bahkan pendeta Gilbert juga menganggap bahwa cara ibadah umat Islam lebih sulit dibandingkan dengan ibadah di dalam agamanya. Ia menjelaskan ibadag Agama Islam selalu rutin untuk memberiskan diri.

Sementara agamanya hanya sepekan sekali membersihkan diri saat ibadah Minggu. Gerakan ibadah di agamanya pun tidak membuat capek karena hanya berdiri, bernyanyi dan bertepuk tangan.

Pernyataan itu tentunya mengundang reaksi netizen, khususnya umat Islam hingga ia mendapat kecaman.

Penasaran dengan sosoknya? Berikut profil Pendeta Gilbert Lumoindong dan biodata Pendeta Gilbert Lumoindong Inversi.id rangkumkan untuk Anda.

Sosok Pendeta Gilbert Lumoindong

Gilbert Lumoindong merupakan seorang pendeta yang cukup dikenal oleh umat kristiani. Saat masih kecil, Gilbert sempat mengalami sakit saraf pada otaknya yang ia derita sampai usia 10 tahun sebelum kemudian ia sembuh dan memutuskan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Baca Juga: Fakta-fakta Pria Berseragam TNI Kepergok Ngambil Foto Penumpang Wanita Diam-diam

Dia adalah kelahiran Jakarta apda 26 Desember 1966, artinya kini umur Pendeta Gilbert sudah 57 tahun. Ia menikah dengan Reinda Mamangkey dan sudah memiliki 3 orang anak.

Mengenai pendidikannya, Pendeta Gilbert pernah menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia dan lulus diploma pada tahun 1990. Setelah itu, ia melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia.

Leave a comment