INVERSI.ID – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) merencanakan pembangunan sejumlah sekolah unggulan bernama SMA Unggulan Garuda di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menegaskan bahwa pembangunan SMA Unggulan Garuda akan menggunakan hasil riset lokal dari perguruan tinggi setempat.
Menurut Stella, kampus-kampus di NTT memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebutuhan lokal, seperti desain arsitektur, struktur bangunan, hingga penelitian terkait lainnya.
“Pembangunan SMA Unggulan Garuda merupakan visi Presiden Prabowo yang dilaksanakan dengan pendekatan berbasis penelitian dan sains. Kita ingin men-sains-kan yang ada di bumi dan membumikan sains,” jelas Stella saat mengunjungi Universitas Nusa Cendana (Undana), Politeknik Negeri Kupang, dan Politeknik Negeri Pertanian Kupang, Kamis (16/1/2025).
Dorongan untuk Riset yang Mendukung Ekonomi Lokal
Dalam kunjungannya ke tiga perguruan tinggi negeri di NTT, Stella mendorong kampus-kampus tersebut untuk memperbanyak penelitian yang fokus pada potensi lokal. Ia meyakini bahwa riset berbasis sumber daya lokal dan budaya setempat adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT.
Stella mengaku terkesan dengan paparan para dosen dan peneliti yang menunjukkan hasil riset serta inovasi mereka. Hal ini, menurutnya, memperlihatkan kekayaan sumber daya dan keberagaman budaya di NTT yang perlu dikelola lebih baik melalui pendekatan sains dan teknologi.
“Di sini saya melihat banyak sekali riset menarik. Para dosen dan profesor sangat mumpuni, dan ini membuka mata saya terhadap betapa kayanya keberagaman budaya dan sumber daya lokal di NTT. Semua ini adalah fondasi penting untuk menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Stella.
Potensi Perikanan dan Pertanian NTT
Stella menyoroti potensi besar sektor perikanan di NTT. Namun, ia menekankan perlunya sentuhan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
“Perikanan di NTT sangat kaya, tetapi kita perlu memanfaatkan teknologi agar hasilnya lebih maksimal,” tambahnya.
Selain perikanan, NTT juga memiliki kekayaan sumber daya lain, seperti kakao, kacang mete, sorgum, dan alpukat. Stella menyebut bahwa meskipun NTT memiliki iklim yang cenderung kering, ada banyak tanaman yang tumbuh subur di daerah ini dan memiliki kandungan gizi tinggi.
“Uniknya, di tengah iklim kering, ada berbagai tanaman khas yang tumbuh di NTT dengan nilai protein dan vitamin yang tinggi. Salah satunya adalah alpukat, yang bisa tumbuh hampir di mana saja di wilayah ini,” ujar Stella.
Stella mengajak perguruan tinggi di NTT untuk terus melakukan penelitian yang berbasis pada potensi lokal dan keanekaragaman budaya. Ia berharap riset-riset tersebut dapat menghasilkan inovasi yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Dengan fokus pada potensi daerah, seperti sumber daya alam dan budaya unik di NTT, Stella optimistis bahwa riset dan inovasi dapat membawa dampak besar bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.***