Studi di Yogyakarta pada tahun 2022 menunjukkan hasil yang luar biasa. Penggunaan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia berhasil menurunkan kasus DBD hingga 77% dan kasus perawatan di rumah sakit hingga 86%. Keberhasilan ini mendorong WHO untuk merekomendasikan penggunaan nyamuk ber-Wolbachia sebagai metode pengendalian DBD.