Sosok Mami Icha atau FEA yang saat ini menjadi perbincangan publik setelah ditangkap polisi melakukan transaksi ABG kepada pria hidung belang di hotel kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Hal itu dibenarkan oleh Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak. Lewat video yang beredar, Mami Icha tampak mengenakan sweater hitam dan putih saat diciduk polisi.
Pasalnya penangkapan itu dilakukan saat patroli siber yang menemukan ada akun Twitter yang kini bernama X menawarkan praktik prostitusi.
Kemudian dari patroli itu, polisi pun menyelidiki dan menangkap tersangka di wilayah Kemang saat melakukan transaksi.
Lalu siapa sebenarnya Mami Icha atau FEA? Berikut sosok Mami Icha dan fakta Mami Icha.
Sosok Mami Icha
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, banyak yang penasaran dengan sosok Mami Icha. Mami Icha diketahui beralamat di Kelurahan Galur, Jakarta Pusat.
Sementara dua anak korban yang menjadi korban tindak pidana dimaksud adalah SM 14) dan DO (15). Dua anak perempuan itu beralamat di Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Pekerjakan 21 Anak
Dari hasil penyelidikan, Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan bahwa Mami Icha diduga mempekerjakan 21 anak di bawah umur sebagai pekerja seks komersil (PSK).
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Lebih lanjut, Ade mengungkapkan Mami Icha menawarkan status perawan sebesar Rp7-8 juta per jam, dan untuk nonperawan sebesar Rp1,5 juta per jam.
“Hasil identifikasi awal dari sosial media milik tersangka FEA, diduga masih ada atau terdapat 21 orang anak yang dieksploitasi oleh tersangka secara seksual dan diduga masih merupakan anak di bawah umur,” lanjut Ade.
Jadi Muncikari Selama 6 Bulan
Ade menjelaskan bahwa wanita berinisial FEA ini sudah menjalankan profesinya sebagao Muncikari selama enam bulan. Perempuan 24 tahun itu aktif menjadi muncikari sejak Maret 2023.
“Muncikari ini mulai menjalankan aksinya sejak bulan April 2023,” tambah Ade.
Mami Icha, lanjut Ade, diduga memiliki jaringan untuk merekrut para korban yang merupakan anak di bawah umur. Oleh karena itu, ia menyampaikan polisi tengah mendalami terkait jaringan tersebut.