Roy Suryo: Peretasan PDN oleh Hacker Adalah Tragedi Besar

By DP
3 Min Read
Pakar telematika dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menyatakan bahwa peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh hacker merupakan sebuah tragedi besar yang tidak bisa diabaikan oleh pemerintah. (Foto: Antara)

Pakar telematika dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menyatakan bahwa peretasan Pusat Data Nasional (PDN) oleh hacker merupakan sebuah tragedi besar yang tidak bisa diabaikan oleh pemerintah.

Pernyataan ini disampaikan oleh Roy Suryo dalam diskusi berjudul “Pusat Data Nasional Ambyar! Apa Solusinya” yang diselenggarakan oleh Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia (APDI).

APDI terdiri dari Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (PP IA ITB), Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Pergerakan Advokat (Perekat) Nusantara, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Forum API Perubahan, dan Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (Yakin). Diskusi ini diadakan di sebuah kafe di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, pada Selasa, 9 Juli 2024.

- Advertisement -

Baca Juga: PDNS Diretas, Roy Suryo Apresiasi Semuel Pangerapan Mundur dari Dirjen Aptika

Diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Jenderal PP IA ITB, Hairul Anas Suaidi, menghadirkan pembicara seperti Koordinator APDI sekaligus Ketua Umum PP IA ITB, Akhmad Syarbini, Roy Suryo, Koordinator TPDI dan Perekat Nusantara, Petrus Selestinus SH, pakar Information Technology (IT) dan dosen Universitas Airlangga, Dr. Soegianto Soelistiono, pakar IT Dr. Ridho Rahmadi, serta Ketua Yakin, Ted Hilbert.

Dalam diskusi tersebut, pemerintah didesak untuk mengusut tuntas kasus peretasan PDN. Roy Suryo mendukung petisi dari SafeNet yang meminta Menkominfo Budi Arie Setiadi untuk “dikartumerahkan.”

Ia juga mengapresiasi pengunduran diri Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

“Saya apresiasi. Anda termasuk orang baik di Kementerian Kominfo,” kata Roy Suryo.

Roy Suryo juga menyarankan agar pemerintah tidak membayar tebusan kepada peretas karena tidak ada jaminan bahwa data akan dikembalikan, dan transaksi menggunakan cryptocurrency tidak bisa dilacak.

“Saya mendukung pemerintah untuk tidak membayar tebusan tersebut karena tidak ada jaminan data akan dikembalikan dan transaksi menggunakan cryptocurrency yang tidak bisa dilacak,” ujarnya.

Baca Juga: Dirjen Aptika Mundur setelah Serangan Ransomware PDNS, Ketua DPR Singgung Evaluasi Diri

Leave a comment