Jumlah Nasabah Per Juni 2024 Mencapai 20,46 juta
Ditambah lagi, kinerja Tabungan naik 16,09% ke level Rp128,78 triliun di mana sekitar 39% atau Rp49,96 triliun merupakan tabungan Wadiah di mana perusahaan tidak memberikan bagi hasil sehingga dapat menjaga level cost of fund.
Likuiditas BSI bertumbuh juga seiring pertambahan nasabah yang per posisi Juni 2024 telah mencapai 20,46 juta. Solidnya likuiditas menopang kinerja pembiayaan BSI yang juga tumbuh di atas rerata industri perbankan nasional dengan kualitas yang terjaga.
Baca Juga: Ini 7 Link Live Streaming Kegiatan Paus Fransiskus di Jakarta
Per Juni 2024, pembiayaan BSI mencapai Rp257,39 triliun, tumbuh 15,99% yoy dengan NPF yang turun ke level 1,99% (gross) jauh membaik dibanding Juni 2023 sebesar 2,31%.
Pembiayaan Ritel dan Konsumer Tembus Rp184,61 Triliun
Kinerja pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM yang mencapai Rp184,61 triliun. Segmen wholesale mengomposisi 28,27% dengan outstanding Rp72,77 triliun.
Baca Juga: Tak Hanya Bambu Runcing dan Keris, 5 Senjata Ini Digunakan Indonesia Saat Melawan Penjajah
Hal ini menunjukkan bahwa segmen ritel, konsumer dan UMKM memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan pembiayaan BSI, termasuk di produk gadai dan cicil emas.
Sejalan dengan strategi pertumbuhan, pembiayaan emas BSI per posisi Juni 2024 mencapai Rp8,97 triliun, tumbuh 41,27% dengan NPF 0,07%.