Pencarian korban erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat (Sumbar) telah resmi ditutup, Rabu (6/12/2023) malam.
Ditutupnya operasi pencarian lantaran seluruh korban yang terdata pada sistem booking online Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar telah ditemukan.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatra Barat Brigjen Edi Mardiyanto menyebut mulai malam ini tim operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing.
“Mulai malam ini seluruh tim yang ikut dalam operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing,” kata Brigjen Edi Mardiyanto di Kabupaten Agam, Rabu malam dikutip dari Antara.
Baca juga: Fakta-fakta Gunung Marapi Erupsi, Ada Pendaki yang Tewas dan Terjebak
Rinciannya 52 pendaki dalam kondisi selamat dan sisanya dinyatakan meninggal dunia.
Seluruh korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi guna pencocokan data (identifikasi) oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatra Barat Brigjen Edi Mardiyanto menyebut mulai malam ini tim operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing.
“Mulai malam ini seluruh tim yang ikut dalam operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing,” kata Brigjen Edi Mardiyanto di Kabupaten Agam, Rabu malam dikutip dari Antara.
Rinciannya 52 pendaki dalam kondisi selamat dan sisanya dinyatakan meninggal dunia.
Seluruh korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi guna pencocokan data (identifikasi) oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Baca juga: Kenapa Banyak Pendaki saat Gunung Marapi Meletus?
Sementara bagi masyarakat yang diduga masih kehilangan anggota keluarga di kawasan Gunung Marapi dapat melapor ke RSAM Bukittinggi.
Daftar 22 Nama Korban Meninggal Imbas Erupsi Gunung Marapi
Sementara itu, im DVI Polda Sumatera Barat (Sumbar) telah menyelesaikan identifikasi seluruh jenazah korban letusan Gunung Marapi yang masuk ke Rumah Sakit Ahmad Mukhtar (RSAM) Bukittinggi. Sejauh ini, baru 22 jenazah yang diterima dari 23 orang yang diperkirakan jadi korban.
“Total semua korban yang masuk ke sini, Posko DVI, telah teridentifikasi,” kata Kabid Dokkes Polda Sumbar, Kombes Lisda Cancer kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Menurut Lisda, ke-22 jenazah itu teridentifkasi pada Minggu (3/1/2023) sebanyak 5 orang. Kemudian pada hari Senin sebanyak 11 orang dan pada Rabu siang ini sebanyak 6 orang.
Baca juga: Media Center Indonesia Maju Diresmikan Sebagai Penjernih Disinformasi
“Kita masih menunggu (kemungkinan) adanya korban lain. Laporan yang kita terima, tim evakuasi sudah bergerak ke bawah,” katanya.
Berikut daftar nama-nama korban meninggal imbas erupsi Gunung Marapi yang sudah teridentifikasi:
- Muhammad Adan (21 tahun/Mahasiswa UIR Riau)
- Nazatra Adzin Mufadhal (22 tahun/Mahasiswa UIR Riau)
- Muhammad Teguh Amanda (19 tahun/Mahasiswa PNP Padang)
- Muhammad Al Fikri (19 tahun/Padang)
- Nurva Afitri (27 tahun/Pariaman)
- Irfandi Putra (21 tahun/Solok/Mahasiswa)
- M. Wilki Syaputra (20 tahun/Pekanbaru)
- Aditya Prasetyo (20 tahun/Padang/Mahasiswa)
- Afrandia Junaidi (26 tahun/Padang Pariaman/Mahasiswa)
- Yasirli Amri (20 tahun/Tanah Datar/Mahasiswa)
- Divo Suhandra (26 tahun/Padang Pariaman/Mahasiswa)
- Filhan Alfiqh Faizin (18 tahun/Padang/Mahasiwa)
- Wahlul Alde Putra (19 tahun/Padang/bekerja)
- Riski Rahmat Hidayat (20 tahun/20 tahun/Padang)
- Reyhani Zahra Fadli (18 tahun/Padang/Mahasiswa)
- Muhammad Iqbal (23 tahun/Padang/Polri)
- Lenggo Baren (19 tahun/Tapanuli Utara/Mahasiswa)
- Zikri Habibi (19 tahun/Padang/Mahasiswa)
- Novita Intan (39 tahun/Padang/IRT)
- Liarni (22 tahun/Jambi/Mahasiswa)
- Ilham Nanda Bintang (21 tahun/Pekanbaru/Mahasiswa)
- Frengky Candra Kusuma (23 tahun/Solok Selatan/Mahasiswa)