Tabrakan Adu Banteng
Selanjutnya jenis kecelakaan yang sering terjadi, Aan menjelaskan paling banyak terjadi tabrakan adu banteng. Jadi total ada 379 kasus yang tercatat.
“Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25% ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi,” ungkap Aan.
Baca Juga: Hindari Macet, Menhub Imbau Pemudik Kembali ke Ibu Kota Jumat dan Sabtu
Jadi yang jenis kecelakaan pertama paling banyak adalah adu banteng, kedua nabrak belakang dan ketiga laka tunggal.
“Depan belakang artinya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini rangking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan micro sleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus,” lanjutnya.