Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy, menanggapi perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami lonjakan pada Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy, dalam unggahan di Instagram miliknya, mempertanyakan anomali suara yang tak wajar dalam Sirekap. Menurut dia, tingginya kenaikan suara PSI tidak masuk akal.
Baca juga: PSI Alami Lonjakan Suara di Pemilu 2024, PPP Serukan Pengawalan Ketat
Pria yang akrab dipanggil Romi itu membandingkan perolehan suara PSI pada 1 Maret pukul 17.00 dan pukul 19.00. Hanya dalam dua jam, suara PSI bertambah 19.000 yang berasal dari 110 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ini berarti, Partai yang diketuai oleh anak dari Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, rata-rata mendapatkan 173 suara di tiap-tiap TPS.
“Dengan suara per TPS hanya 300 suara dan partisipasi pemilih rata-rata 75 persen, suara sah setiap TPS ini hanya 225 suara. Artinya, PSI menang 77 persen di 110 TPS itu. Tidak masuk akal!” tegas Romi.