Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami lonjakan pada Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi hal tersebut dengan menyerukan kepada kadernya untuk terus mengawal penghitungan suara.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Achmad Baidowi mengatakan, jika melihat Sirekap, terjadi anomali khususnya di suara PPP. Pada 28 Februari, suara PPP sudah menyentuh 4 persen, tetapi beberapa hari kemudian justru turun.
“Sementara jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang masuk itu bertambah, kan, harusnya jumlah suaranya bertambah, bukan berkurang. Sementara ada partai lain yang mengalami kenaikan tidak wajar. Bukan persentasenya. Kalau persentase, kan, otomatis, mengikuti jumlah suara. Nah, ini masalahnya suara yang didapatkan itu turun,” ujar Baidowi dikutip dari Harian Kompas, Minggu (3/3/2024).
Untuk diketahui, perolehan suara PPP dan PSI berkejaran untuk dapat menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen dari total suara sah nasional.
Baca juga: MK Hapus Ambang Batas Parlemen Baru Berlaku di Pemilu 2029, PSI: Kami Tidak Kecewa