Mengurangi Asupan Makanan
Dr. Rituja juga menambahkan bahwa pola makan yang sangat ketat sering kali kekurangan nutrisi penting, yang dapat mengganggu fungsi normal tubuh. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan makan berlebihan atau keinginan makan yang berlebihan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Diet yang terlalu ketat juga dapat menimbulkan stres mental dan emosional, serta meningkatkan produksi kortisol, hormon yang terkait dengan penambahan berat badan, terutama di area perut. Kadar kortisol yang tinggi dapat mendorong tubuh untuk menyimpan lemak, terutama lemak visceral.
Baca juga: 12 Atlet Perempuan Jadi BA Christian Dior di Olimpiade Paris 2024, Ini Daftarnya
Selain itu, mengurangi makan juga dapat mengurangi pengeluaran energi lebih dari yang diharapkan berdasarkan asupan kalori, sebuah proses yang dikenal sebagai termogenesis adaptif. Ini adalah mekanisme perlindungan lain terhadap kelaparan, tetapi dapat menghambat upaya penurunan berat badan.
Oleh karena itu, metode mengurangi makan ternyata tidak signifikan dalam menurunkan berat badan dan justru dapat menyebabkan berbagai masalah metabolisme dalam tubuh akibat kekurangan nutrisi.