INVERSI.ID – Menjelang peringatan Hari Puisi Nasional 2025, komunitas sastra Jakarta Poetry Slam menggelar acara bertajuk “A Night for Chairil Anwar” pada Sabtu malam, 12 April 2025, di Bersuaka, Bumi Serpong Damai. Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB ini menghadirkan pembacaan puisi terbuka karya Chairil Anwar oleh sejumlah penyair ternama.
Deretan nama seperti Ayu Meutia, Antonia Timmerman, Mustafa Ismail, Fikar W. Eda, Remmy Novaris DM, dan Devie Matahari menjadi penampil utama dalam malam yang didedikasikan untuk sang legenda puisi modern Indonesia.
Menyapa Anak Muda Lewat Semangat Chairil
MenurutAntonia Timmerman, salah satu penggerak Jakarta Poetry Slam, acara ini bukan sekadar nostalgia.
“Ini adalah upaya menghidupkan kembali semangat kreatif Chairil Anwar, khususnya di kalangan anak muda,” ujarnya.
Jakarta Poetry Slam sendiri dikenal sebagai komunitas yang rutin menggelar kegiatan sastra, seperti open mic, diskusi puisi, dan penerbitan buku. Mereka aktif berkolaborasi dengan komunitas dan institusi sastra lain di Jakarta dan sekitarnya.
Rangkaian Peringatan Hari Puisi Nasional 2025
Hari Puisi Nasional diperingati setiap 28 April, bertepatan dengan hari wafatnya Chairil Anwar. Tahun ini, rangkaian acara digagas oleh komunitas Harsinas (Hari Puisi Nasional Indonesia), yang melibatkan tokoh-tokoh sastra seperti*Fikar W. Eda, Mustafa Ismail, Remmy Novaris DM, dan Devie Matahari.
Rangkaian kegiatan ini mengetengahkan beragam acara seperti Pekan Chairil Anwar pada 12–27 Juli 2024, hingga puncaknya pada 28–29 April 2025. Menurut Devie Matahari selaku koordinator, agenda utama peringatan mencakup:
- Upacara Puisi
- Diskusi sastra
- Panggung sastra pelajar dan guru
- Panggung sastra muda dan penyair nasional
- Pameran komunitas
- Orasi sastra
- Peluncuran buku puisi
Komunitas dan Kampus Ramaikan Gerakan Puisi Nasional
Selain Jakarta Poetry Slam, berbagai komunitas dan kampus turut berpartisipasi. Pada 15 April 2025, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Jakarta, akan menggelar kuliah umum bertema Chairil Anwar, menghadirkan para inisiator Hari Puisi Nasional sebagai narasumber.
Sementara itu, Komunitas Atelir akan menyelenggarakan Malam Chairil Anwar pada Jumat, 18 April di Rawamangun. Keesokan harinya, giliran Kampus At-Taqwa Bekasi yang menggelar kegiatan serupa, disusul oleh Komunitas Keboen Sastra Bogor pada akhir pekan yang sama.
“Semua ini untuk menghidupkan kembali semangat kreatif Chairil di berbagai wilayah,” ujar Remmy Novaris DM.
Membuka Ruang Bagi Generasi Baru Penyair
Penyair Mustafa Ismail menegaskan bahwa Hari Puisi Nasional bukan sekadar peringatan, melainkan ruang kolaborasi.
“Kami ingin mendekatkan sastra pada anak muda dan memberi ruang seluas-luasnya bagi mereka untuk tampil dan berkarya,” jelasnya.
Baru-baru ini, Mustafa merilis buku puisi terbarunya berjudul “Rahasia Sebatang Pohon”, yang juga menjadi bagian dari semangat regenerasi dunia sastra di Indonesia.
Hari Puisi Nasional 2025 bukan hanya milik para penyair lama, tetapi panggung bagi generasi baru yang ingin menyuarakan dunia lewat puisi.***