Film live -action terbaru Disney, “Snow White”, yang dijadwalkan rilis pada 21 Maret 2025, telah menjadi pusat perdebatan sengit bahkan sebelum penayangannya. Berbagai kontroversi terkait casting, interpretasi cerita, hingga komentar politik para pemerannya telah memicu reaksi keras dari publik dan ancaman boikot terhadap film ini.
Keputusan Disney untuk memilih Rachel Zegler, aktris berdarah Kolombia, sebagai Snow White telah menimbulkan perdebatan. Karakter Snow White dalam cerita aslinya digambarkan memiliki kulit “seputih salju”, dan beberapa pihak merasa pemilihan Zegler tidak sesuai dengan deskripsi tersebut. Zegler menanggapi kritik ini dengan menyatakan bahwa peran tersebut merupakan kesempatan langka bagi aktris Latina dan bahwa cerita Snow White populer di negara-negara berbahasa Spanyol.
Zegler juga mengomentari film animasi “Snow White” tahun 1937, menyebutnya sebagai “cerita lama” yang perlu diperbarui. Ia mengungkapkan bahwa versi terbaru ini akan menghadirkan Snow White sebagai sosok pemimpin yang lebih mandiri, bukan sekadar menunggu “pangeran datang”. Komentar ini memicu reaksi dari mereka yang menganggap perubahan tersebut tidak menghormati karya klasik asli.
Gal Gadot, yang memerankan Evil Queen, juga menjadi sumber kontroversi. Dukungan vokalnya terhadap Israel dalam konflik Palestina telah memicu seruan boikot dari aktivis pro-Palestina. Sebaliknya, beberapa pendukung Israel merasa tidak nyaman dengan perannya sebagai tokoh antagonis dalam film ini.
Penggambaran tujuh kurcaci melalui teknologi CGI alih-alih menggunakan aktor dengan dwarfisme telah menuai kritik. Beberapa aktor dengan dwarfisme merasa keputusan ini menghilangkan kesempatan kerja bagi mereka dan merupakan bentuk “kewaspadaan berlebihan” yang tidak perlu.
Rachel Zegler juga mendapat sorotan tajam setelah mengungkapkan pandangannya tentang hasil pemilihan presiden AS 2024 dan konflik Israel-Palestina. Komentar-komentar ini memicu seruan boikot dari berbagai kelompok, termasuk pendukung Donald Trump dan aktivis pro-Israel.
Dengan berbagai kontroversi yang melingkupi “Snow White” versi terbaru ini, mulai dari pemilihan pemeran hingga interpretasi ulang cerita klasik, film ini menghadapi tantangan besar sebelum penayangannya. Reaksi publik yang beragam dan ancaman boikot menunjukkan betapa sensitifnya adaptasi karya klasik dalam konteks modern.