6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda

Jack
By Jack

INVERSI.ID – Menjaga kesehatan bukan hanya soal pola makan sehat dan rutin berolahraga. Kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa berdampak besar terhadap risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), termasuk pada usia muda.

Hipertensi sering terjadi akibat penyempitan arteri yang menghambat aliran darah. Seiring bertambahnya usia, tekanan darah cenderung meningkat secara alami. Namun, kini semakin banyak orang dewasa muda yang mengalami hipertensi akibat pola hidup yang kurang sehat. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Berikut enam kebiasaan umum yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di usia muda:

1. Melewatkan Sarapan

Sarapan bukan hanya sekadar rutinitas pagi, tetapi juga berperan penting dalam menjaga metabolisme tubuh. Penelitian yang diterbitkan di jurnal ‘Frontiers’ mengungkapkan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Mereka yang sering tidak sarapan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori di siang dan malam hari, yang berkontribusi pada kenaikan berat badan—faktor utama pemicu tekanan darah tinggi.

2. Berat Badan Berlebih

Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Semakin tinggi detak jantung, semakin besar pula tekanan darah yang terjadi. Menjaga Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam batas normal dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.

3. Kurang Tidur dan Sering Begadang

Tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. National Sleep Foundation menyebutkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah karena mengganggu keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh.

Saat tidur terganggu, tubuh tetap berada dalam kondisi stres dan kewaspadaan tinggi, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam jangka panjang.

4. Malas Bergerak (Mager)

Gaya hidup sedenter atau kurang gerak semakin menjadi kebiasaan, terutama di era digital. Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam duduk saat bekerja atau menonton TV.

Menurut American Heart Association (AHA), duduk terlalu lama bisa menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Untuk mengatasinya, biasakan bergerak setiap jam, misalnya berdiri, berjalan, atau melakukan peregangan ringan.

5. Konsumsi Makanan Olahan Berlebihan

Makanan olahan seperti junk food, makanan instan, dan camilan tinggi garam sering menjadi pilihan praktis. Namun, kandungan natrium yang tinggi dalam makanan ini bisa menyebabkan tubuh menahan cairan, yang berujung pada peningkatan tekanan darah.

Natrium dalam garam menarik lebih banyak cairan ke dalam pembuluh darah, meningkatkan volume darah dan tekanan pada dinding pembuluh darah. Mengurangi konsumsi makanan olahan dan menggantinya dengan makanan segar dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

6. Stres Berlebihan

Stres kronis berkontribusi besar terhadap tekanan darah tinggi. AHA mencatat bahwa stres memicu respons “fight or flight” dalam tubuh, yang menyebabkan lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba. Jika stres tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi hipertensi jangka panjang.

Untuk mencegah hipertensi di usia muda, penting untuk menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari rutin sarapan, menjaga berat badan ideal, tidur cukup, aktif bergerak, menghindari makanan olahan, hingga mengelola stres dengan baik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan aktivitas aerobik setidaknya 150 menit per minggu sebagai salah satu cara menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah tetap stabil.***

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *