Kabar keren nih brother, buat anak-anak dari keluarga yang lagi berjuang: Kemensos bareng tim Satgas Sekolah Rakyat udah mulai seleksi calon siswa sejak 1 April 2025.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (a.k.a. Gus Ipul), bilang proses belajar mengajar bakal start pas tahun ajaran baru Juli 2025, jadi semua proses seleksi dimulai dari sekarang, termasuk rekrutmen guru juga.
Siapa yang Bisa Daftar?
Yang bisa daftar ke Sekolah Rakyat ini adalah anak-anak dari keluarga di desil 1 dan 2 DTSEN (alias data keluarga paling rentan secara sosial-ekonomi). Tapi nggak cuma itu, mereka juga harus lolos beberapa tes kayak:
- Seleksi administrasi
- Tes potensi akademik
- Psikotes
- Home visit (kunjungan ke rumah)
- Wawancara sama orang tua
- Cek kesehatan juga, bro!
Gak Cuma Murid, Gurunya Juga Disaring Ketat!
Di sisi lain, para guru juga gak asal dipilih. Walaupun udah ada stok guru dari Program PPG Prajabatan, tetep harus ikut seleksi lagi.
Gini nih kata Gus Ipul, bakal dipilih guru yang lokasinya dekat sama sekolah biar efisien dan gak harus pindah jauh-jauh.
Guru Harus Punya Hati, Gak Cuma Otak!
M. Nuh, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, bilang kalau seleksi guru itu gak cuma liat akademiknya aja, tapi juga empati sosial dan kemampuan bikin anak-anak pede.
Soalnya, ini bukan sekolah biasa—tapi sekolah yang jadi harapan buat masa depan yang lebih cerah. Setelah lolos, guru-guru ini juga harus ikut pelatihan intensif selama minimal satu bulan.
Kalau Masih Ada Kuota, Kesempatan Makin Luas!
Kalau kuota buat desil 1 dan 2 belum penuh, seleksi bakal dibuka juga buat desil di atasnya. Tujuannya jelas: bikin pendidikan makin inklusif.
Semua calon siswa bakal jalani serangkaian tes akademik, IQ, dan kesehatan biar bisa dipetakan kebutuhannya saat sekolah dan tinggal di asrama nanti.
Belajar Coding sampai Cybersecurity, Bro!
Sekolah Rakyat bukan cuma ngasih akses pendidikan, tapi juga ngasih bekal masa depan. Kata M. Nuh, siswa bakal dikenalin sama skill digital kayak:
- Coding
- Cybersecurity
- Data science
Gokil, kan? Ini bukan sekolah ala kadarnya, tapi tempat lahirnya calon agen perubahan yang siap bantu putus rantai kemiskinan. Siswa juga didorong lanjut kuliah dengan beasiswa Bidik Misi, jadi masa depan makin terbuka lebar.