INVERSI.ID — Anak muda Indonesia ternyata menjadi kelompok paling aktif dalam melakukan migrasi atau merantau, baik untuk keperluan pendidikan maupun pekerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Analisis Tematik Kependudukan Indonesia yang dirilis September 2023, lebih dari sepertiga pelaku migrasi adalah penduduk berusia 15–29 tahun.
Fenomena ini bahkan tak hanya terjadi dalam skala nasional. Dari setiap 100 orang yang melakukan migrasi internasional, sekitar 60 persen di antaranya juga berasal dari kelompok usia muda.
Kenapa Banyak Anak Muda Memilih Merantau?
Masih menurut data BPS, ada tiga alasan utama mengapa anak muda memutuskan untuk pindah domisili:
- Menempuh pendidikan
- Mencari pekerjaan
- Mengikuti keluarga atau kerabat
Dua alasan utama yakni pendidikan dan pekerjaan mewakili lebih dari 40 persen motivasi migrasi anak muda. BPS mencatat bahwa migran usia muda cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merantau.
“Kedua alasan tersebut bertujuan untuk meraih kesejahteraan yang lebih baik dan merupakan bagian dari pemanfaatan momentum bonus demografi,” tulis BPS dalam laporannya.
Pulau Jawa Jadi Tujuan Favorit
Secara geografis, Pulau Jawa masih menjadi magnet utama bagi para migran muda. Hal ini disebabkan oleh faktor kedekatan wilayah serta ketersediaan infrastruktur pendidikan dan ekonomi yang lebih maju.
Namun demikian, ada juga provinsi-provinsi di luar Jawa yang makin menarik perhatian anak muda karena potensi ekonomi dan peluang kerja yang menjanjikan.
5 Provinsi Favorit Tujuan Merantau Anak Muda
Berikut lima provinsi dengan proporsi tertinggi migran muda terhadap total penduduk usia muda:
1. Daerah Istimewa Yogyakarta (10,7%)
Yogyakarta menempati peringkat pertama dengan proporsi migran muda tertinggi di Indonesia. Satu dari sepuluh anak muda di DIY adalah pendatang dari provinsi lain. Dikenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta menawarkan banyak institusi pendidikan berkualitas dan biaya hidup yang relatif terjangkau.
2. Kepulauan Riau (9,4%)
Kepulauan Riau, khususnya Batam dan Bintan, memiliki sektor industri yang berkembang pesat. Zona industri khusus serta letaknya yang dekat dengan Singapura dan Malaysia menjadikan provinsi ini primadona bagi anak muda pencari kerja di bidang manufaktur, elektronik, dan logistik.
3. Kalimantan Utara
Provinsi ini menarik migran muda karena potensi sektor pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Kalimantan Utara menjadi tujuan utama bagi mereka yang mencari pekerjaan di bidang industri ekstraktif dengan upah yang relatif tinggi.
5. Kalimantan Timur
Sama seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur juga punya kekayaan alam berupa minyak, gas bumi, dan batu bara. Dengan infrastruktur yang semakin berkembang dan status sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) masa depan, provinsi ini makin diminati anak muda yang ingin meniti karier di sektor energi, konstruksi, dan logistik.
5. Papua Barat
Provinsi di ujung timur Indonesia ini dikenal dengan potensi tambang emas dan tembaga. Ditambah lagi dengan masifnya pembangunan infrastruktur, Papua Barat menawarkan peluang kerja baru di sektor energi, pertambangan, dan konstruksi.
Fenomena migrasi anak muda di Indonesia bukan sekadar tren, tapi juga cerminan dinamika ekonomi, pendidikan, dan demografi nasional. Mereka pergi bukan hanya untuk mencari penghidupan yang lebih layak, tetapi juga untuk mengejar impian dan berkontribusi dalam pembangunan daerah baru.***