Kerja Ala Digital Nomad: Gaya Hidup Anak Muda yang Makin Populer

Jack
By Jack

INVERSI.ID – Dunia kerja tengah mengalami perubahan besar. Generasi muda tak lagi terpaku pada konsep kerja konvensional dengan jam kantor yang kaku. Fleksibilitas kini menjadi kata kunci, mendorong munculnya tren kerja hybrid hingga pilihan menjadi freelancer penuh waktu.

Model kerja hybrid—yang menggabungkan kerja dari kantor dan jarak jauh—semakin diterapkan oleh banyak perusahaan. Sistem ini memungkinkan karyawan menentukan ritme kerja mereka sendiri, selama target tetap tercapai.

Namun, sebagian anak muda memilih jalur yang lebih bebas. Mereka menjadi freelancer, digital nomad, atau menjalankan side job di luar pekerjaan utama. Bagi mereka, kebebasan waktu, tempat kerja, dan potensi penghasilan yang variatif menjadi daya tarik utama.

Kantor Bisa di Mana Saja

Banyak anak muda juga mengadopsi gaya hidup digital nomad yakni bekerja dari mana saja sambil tetap produktif. Kafe, co-working space, hingga tempat wisata kini bisa berfungsi sebagai kantor dadakan.

Didukung teknologi seperti video conference, cloud storage, dan aplikasi manajemen tugas seperti Notion atau Trello, para pekerja fleksibel dapat tetap terhubung dan bekerja secara efisien dari mana saja.

Gaji Bukan Lagi Segalanya

Sebuah survei terbaru dari LinkedIn menunjukkan bahwa 62 persen profesional muda di Asia Tenggara lebih memilih fleksibilitas kerja dibandingkan gaji tinggi. Ini menunjukkan pergeseran orientasi kualitas hidup menjadi pertimbangan utama dalam memilih pekerjaan.

“Buat kami, kerja bukan cuma soal uang, tapi juga soal kebebasan dan makna,” ujar salah satu responden survei LinkedIn.

Bukan Tren Sesaat

Pola kerja fleksibel diprediksi akan menjadi standar baru di masa depan. Generasi muda yang adaptif dan dinamis telah mengambil peran utama dalam transformasi ini. Kerja kini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari gaya hidup yang lebih manusiawi dan personal.

Dengan semakin banyak perusahaan yang membuka peluang kerja jarak jauh dan fleksibel, masa depan dunia kerja tampaknya akan ditentukan oleh generasi muda yang berani mendobrak batas dan menciptakan sistem kerja yang lebih sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka.***

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *