INVERSI.ID – Di era digital seperti sekarang, semua hal serba cepat dan instan. Tapi sayangnya, kemudahan ini juga dimanfaatkan oknum nggak bertanggung jawab buat melakukan penipuan, salah satunya lewat modus phishing.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengingatkan, bukan hanya di kalangan lansia saja tetapi juga banyak anak muda yang jadi sasaran empuk phishing karena terlalu percaya dan kurang hati-hati saat nerima pesan di WhatsApp, SMS, atau email.
Modusnya pun makin kreatif dan meyakinkan. Misalnya, ada pesan yang bilang kamu menang hadiah, dapat saldo gratis, atau bahkan diminta klik link buat “blokir rekening” supaya aman.
Padahal, link yang dikirim itu sebenarnya palsu. Desain websitenya bisa kelihatan sangat mirip dengan situs bank atau instansi resmi. Nah, begitu kamu klik dan masukin data kayak nomor kartu ATM, PIN, sampai kode OTP—selesai sudah. Datamu bisa dicuri, bahkan uang di rekening pun bisa raib dalam hitungan menit!
OJK menegaskan, jangan pernah isi data pribadi di situs yang asal kirim link lewat pesan. Apalagi kalau pengirimnya bukan kontak resmi atau kelihatan mencurigakan. Lebih baik langsung cek ke customer service resmi bank atau instansi yang bersangkutan, biar aman.
“Apabila diklik link nya, isi websitenya mirip dengan tampilan website bank atau instansi resmi lainnya,” himbau OJK, Minggu (6/4).
“Jangan langsung klik link yang ada di dalamnya. Karena kalau itu penipuan phishing, data pribadimu bisa saja diambil dan berujung kerugian finansial loh,” tambahnya.
Anak muda harus jadi generasi digital yang cerdas dan waspada. Jangan asal tergiur sama embel-embel hadiah atau takut sama ancaman yang dikirim lewat pesan misterius. Di balik pesan yang tampaknya keren atau darurat, bisa jadi ada jebakan yang siap bikin kamu rugi besar.
Ingat, keamanan digital itu tanggung jawab kita sendiri. Jangan sampai kelengahan kecil bikin kamu kehilangan tabungan hasil kerja keras. Selalu cek, jangan panik, dan jangan asal klik!***