Kenapa Rambut Rontok Bisa Terjadi pada Remaja? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jack
By Jack

INVERSI.ID – Masalah rambut rontok tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga bisa terjadi pada remaja. Kondisi ini kerap menimbulkan kekhawatiran, bahkan memengaruhi rasa percaya diri. Maka penting bagi remaja dan orang tua untuk memahami apa saja penyebab rambut rontok sejak dini, serta bagaimana cara mengatasinya secara tepat.

Apa Itu Rambut Rontok pada Remaja?

Rambut rontok pada remaja merujuk pada kondisi ketika seseorang berusia 13 hingga 19 tahun mengalami kerontokan rambut yang berlebihan. Secara alami, manusia kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap harinya. Namun, jika rambut yang rontok jauh lebih banyak dan terjadi terus-menerus, maka ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada siklus pertumbuhan rambut.

Rambut tumbuh melalui tiga fase utama:

  • Fase Anagen (pertumbuhan): Berlangsung 2–6 tahun
  • Fase Katagen (transisi): Berlangsung 2–3 minggu
  • Fase Telogen (istirahat): Berlangsung sekitar 2–3 bulan sebelum rambut rontok dan digantikan rambut baru

Ketidakseimbangan pada siklus ini bisa memicu kerontokan rambut berlebih. Gejalanya bisa berupa penipisan rambut secara menyeluruh atau kebotakan di area tertentu, tergantung penyebabnya.

Penyebab Rambut Rontok pada Remaja

Berikut beberapa faktor utama yang bisa menyebabkan rambut rontok pada usia remaja:

1. Perubahan Hormon

Masa pubertas ditandai dengan lonjakan hormon, terutama androgen. Hormon ini bisa memengaruhi siklus rambut dan menyebabkan kerontokan, terutama pada remaja laki-laki. Selain itu, gangguan hormon tiroid juga dapat menyebabkan rambut mudah rontok.

2. Faktor Genetik

Jika orang tua memiliki riwayat kerontokan rambut dini*, maka kemungkinan besar anak juga akan mengalami hal serupa. Ini biasanya berkaitan dengan sensitivitas folikel rambut terhadap hormon tertentu.

3. Stres dan Tekanan Mental

Tugas sekolah, tekanan sosial, hingga masalah keluarga bisa membuat remaja mengalami stres kronis. Kondisi ini dapat memicu telogen effluvium, di mana banyak rambut memasuki fase istirahat secara bersamaan dan rontok dalam waktu dekat.

4. Kurang Nutrisi

Rambut butuh nutrisi seperti zat besi, protein, vitamin B, dan zinc. Kekurangan salah satu atau lebih nutrisi ini—akibat pola makan tidak sehat atau gangguan makan seperti anoreksia—dapat membuat rambut rontok secara signifikan.

5. Produk dan Perawatan Rambut yang Tidak Sesuai

Penggunaan berlebihan produk rambut seperti pewarna, pelurus, atau alat pemanas bisa merusak folikel rambut. Begitu juga dengan penggunaan sampo atau produk perawatan yang tidak cocok untuk jenis kulit kepala remaja.

6. Penyakit Kulit Kepala dan Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan rambut rontok antara lain, alopecia areata (gangguan autoimun), psoriasis pada kulit kepala, infeksi jamur dan lupus.

7. Efek Samping Obat-obatan

Obat untuk jerawat, antidepresan, pengencer darah, hingga obat kemoterapi dapat menimbulkan efek samping berupa rambut rontok.

8. Gaya Hidup Tidak Sehat

Kurang tidur, merokok, dan konsumsi alkohol (yang seharusnya dihindari remaja) bisa menurunkan sirkulasi darah ke kulit kepala. Ini akan menghambat pertumbuhan rambut dan mempercepat kerontokan.

Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Remaja

Untuk mengurangi dan mencegah rambut rontok, beberapa langkah berikut bisa dilakukan, konsumsi makanan bergizi seimbang, kelola stres dengan olahraga dan tidur cukup, hindari penggunaan alat styling rambut berlebihan, gunakan produk perawatan rambut yang sesuai dan konsultasi ke dokter kulit jika kerontokan tak kunjung membaik.

Rambut rontok pada remaja bukanlah hal sepele. Kondisi ini bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari hormon, stres, hingga gaya hidup. Dengan memahami penyebabnya, remaja dapat mengambil langkah pencegahan lebih awal untuk menjaga kesehatan rambut dan rasa percaya diri.***

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *