Survei: Martabak dan Seblak Jadi Camilan Favorit Gen Z

Jack
By Jack

INVERSI.ID – Layanan pesan-antar makanan di Indonesia terus berkembang mengikuti gaya hidup digital masyarakat. Di awal tahun 2025, sebuah survei dari Snapcart mencatat bahwa 51% responden di Indonesia telah memesan makanan atau minuman secara online sebanyak 1–3 kali hingga Februari.

Alasan utama konsumen menggunakan layanan ini antara lain adalah kepraktisan, banyaknya promosi, biaya kirim yang terjangkau, serta kecepatan layanan dan jaminan kualitas makanan.

Namun, meskipun fasilitasnya makin mudah, tren pemesanan makanan online ternyata menurun hampir 50% dibandingkan tahun 2022.

Akhir Pekan Masih Jadi Momen Favorit

Menurut Farida Hasna, Lead Researcher dari Jakpat, kebiasaan memesan makanan online kini lebih selektif.

“Penurunan ini mencerminkan perubahan besar dalam kebiasaan konsumsi masyarakat. Namun, akhir pekan tetap menjadi waktu paling populer untuk memesan makanan, terutama saat jam makan siang dan malam,” katanya, dikutip dari Dunia Fintech, Selasa (15/4).

Data ini diambil dari survei Jakpat bertajuk Consumer Behaviour in Online Food Delivery, yang dilakukan pada 13–14 Maret 2025 dengan 1.343 responden.

Martabak, Jajanan Sunda, dan Dimsum Jadi Favorit Gen Z

Dari total responden, 659 orang mengaku masih rutin memesan camilan online. Gen Z menjadi kelompok paling aktif, dengan 43% di antaranya memilih martabak sebagai camilan favorit. Alasannya? Praktis, murah, enak, mengenyangkan, dan mewakili cita rasa lokal.

Seblak dan jajanan aci lainnya, seperti cilok, cimol, cilor, dan cilung, dipilih oleh 41% Gen Z.

“Cita rasa gurih dan pedas yang merakyat jadi alasan kenapa camilan khas Sunda ini selalu jadi pilihan,” ungkap laporan itu.

Menurut Dosen Sosiologi Universitas Bengkulu, Feni Novianti, seblak punya sejarah yang lekat dengan peran perempuan dalam mengatasi krisis pangan.

“Seblak lahir dari kreativitas perempuan dalam kondisi ekonomi sulit,” ujarnya.

Selain itu, dimsum (30%), makanan berbumbu kacang seperti gado-gado dan ketoprak (29%), hingga roti sisir dan roti kukus juga masuk daftar favorit Gen Z.

Pilihan camilan lain meliputi western snack (23%), es krim (22%), sandwich (20%), donat (19%), dan kebab (14%).

Rata-rata pengeluaran Gen Z untuk satu kali pemesanan camilan secara online adalah Rp50.130. Jumlah ini menunjukkan bahwa Gen Z tetap memperhatikan anggaran, terutama untuk kebutuhan yang bersifat hiburan atau konsumsi santai.

ShopeeFood Unggul Berkat Promo, Disusul GoFood dan GrabFood

ShopeeFood jadi aplikasi paling populer bagi Gen Z dalam urusan jajan online, dengan 39% responden memilihnya. Alasannya sederhana, diskon besar dan promo rutin yang meringankan kantong.

Disusul oleh GoFood (37%), GrabFood (18%), dan aplikasi restoran resmi (3%).

“Sejak 2022 hingga sekarang, promo masih jadi penentu utama dalam memilih aplikasi dan restoran. Gen Z lebih sensitif terhadap potongan harga dibandingkan Milenial atau Gen X, yang lebih mempertimbangkan kombinasi harga dan kualitas,” jelas Farida Hasna.

Camilan Online Tetap Digemari, Tapi Lebih Selektif

Meski pemesanan makanan online menurun secara umum, Gen Z masih aktif dalam memesan camilan lewat aplikasi. Mereka cenderung cerdas memilih, mempertimbangkan promo, rasa, serta kemudahan dalam pemesanan. Di tengah tren digital, perilaku konsumsi yang semakin rasional ini bisa menjadi peluang besar bagi pelaku bisnis kuliner yang menyasar pasar anak muda.***

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *