Kreatif! Dari Ampas Kopi Menjadi Furnitur Ramah Lingkungan

inversi
By inversi

Indonesia, sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia dengan produksi mencapai 774.960 ton pada tahun 2022, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah kopi. Ampas dan kulit kopi yang kaya akan karbon sekitar 54,5% berpotensi meningkatkan emisi karbon dioksida dan metana jika tidak dikelola dengan baik. Namun, di balik tantangan ini, muncul inisiatif inovatif yang mengubah limbah kopi menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

Program Mandiri Lingkar Hijau, yang diluncurkan oleh Bank Mandiri, berkolaborasi dengan Bell Living Lab perusahaan pengolah limbah cangkang biji kopi asal Bandung dan pemenang utama Wirausaha Muda Mandiri 2023. Inisiatif ini bertujuan mengumpulkan hingga 2,5 ton ampas kopi setiap bulan dan 2 ton kulit kopi per musim hingga September 2025. Limbah tersebut diolah menjadi berbagai material seperti M-Tex Coffee Leather, Kalpa Panels, dan Coffee Board, yang kemudian dikonversi menjadi produk fesyen seperti sepatu, lanyard, dompet, serta furnitur berupa kursi dan meja. Produk-produk ini dipasarkan melalui display di kedai-kedai kopi dan berbagai pameran, memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, menekankan pentingnya pengolahan limbah kopi sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kelompok Tani Pasir Jirak Kahuripan II, lebih dari 35 kedai kopi di Bandung, dan siswa-siswa SMK 14 Bandung. Pelatihan pengolahan limbah memberikan keterampilan baru, membuka lapangan pekerjaan hijau, dan meningkatkan pendapatan petani kopi hingga 5-10%. Limbah kulit kopi dihargai Rp10.000 per kilogram, sementara upah jasa pengupasan menggunakan mesin pulping sebesar Rp1.000 per kilogram.

Program ini merupakan bagian dari kampanye Mandiri Looping For Life, inisiatif besar Bank Mandiri dalam mengurangi dan memanfaatkan limbah, baik organik maupun anorganik. Sejak awal 2024, kampanye ini telah menghasilkan seragam dari kain daur ulang untuk cabang Bank Mandiri di Singapura dan topi daur ulang untuk pemenang Mandiri Jogja Marathon 2024. Langkah-langkah ini sejalan dengan kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diusung Bank Mandiri, khususnya pilar Sustainability Beyond Banking, yang berfokus pada pencapaian Sustainable Development Goals dan pembentukan ekosistem bisnis berkelanjutan.

Transformasi limbah kopi menjadi produk bernilai tinggi tidak hanya menawarkan solusi bagi permasalahan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Inisiatif seperti Mandiri Lingkar Hijau membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan inovasi, limbah dapat diubah menjadi berkah, mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus kesejahteraan sosial.

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *