INVERSI.ID – Di era digital ini, punya banyak teman sering dianggap sebagai tanda kesuksesan sosial. Media sosial semakin memperkuat pandangan ini dengan angka followers dan jumlah interaksi yang seolah menentukan seberapa “sosial” seseorang.
Di sisi lain, ada juga yang lebih nyaman dengan circle kecil, hanya berteman dengan segelintir orang tapi memiliki hubungan yang lebih dekat dan bermakna. Jadi, mana yang lebih baik?
Memiliki banyak teman bisa memberikan banyak keuntungan. Salah satunya adalah kesempatan untuk mendapatkan informasi dan peluang baru. Semakin luas lingkaran pertemanan, semakin besar kemungkinan bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan wawasan, kesempatan kerja, atau bahkan peluang bisnis.
Selain itu, dengan banyaknya teman, seseorang cenderung tidak akan merasa kesepian karena selalu ada orang yang bisa diajak berbicara atau berkumpul.
Berteman dengan banyak orang juga bisa membuka pikiran terhadap berbagai sudut pandang dan latar belakang, sehingga menjadikan seseorang lebih fleksibel dan terbuka dalam memahami perbedaan.
Namun, menjaga hubungan dengan banyak orang juga bisa melelahkan. Interaksi yang terus-menerus menuntut energi, dan tidak semua hubungan bisa berjalan secara mendalam. Terkadang, hubungan dengan banyak orang justru terasa dangkal karena tidak semua teman benar-benar memahami atau peduli secara tulus.
Selain itu, semakin luas pergaulan, semakin besar pula risiko munculnya konflik atau drama sosial yang bisa menguras energi dan waktu.
Di sisi lain, memiliki circle kecil menawarkan sesuatu yang berbeda. Hubungan yang lebih sedikit biasanya lebih berkualitas karena dibangun dengan kepercayaan dan kedekatan yang kuat.
Dalam lingkup yang lebih kecil, seseorang bisa lebih bebas menjadi dirinya sendiri tanpa harus merasa terbebani untuk menjaga citra tertentu. Hubungan pertemanan yang lebih intim juga memungkinkan adanya dukungan emosional yang lebih besar, terutama saat menghadapi masalah atau kesulitan.
Meski begitu, memiliki circle kecil juga punya tantangannya sendiri. Lingkup pergaulan yang terbatas bisa membuat seseorang kurang mendapatkan wawasan dari perspektif yang lebih luas.
Jika terjadi konflik dalam pertemanan yang kecil, suasananya bisa menjadi sangat canggung dan sulit diatasi karena tidak ada banyak pilihan untuk menghindari situasi tersebut. Selain itu, jika teman-teman dalam circle kecil sedang sibuk atau tidak bisa diandalkan, seseorang bisa merasa kesepian dan kehilangan tempat berbagi cerita.
Jadi, mana yang lebih baik? Jawabannya sebenarnya tergantung pada kepribadian dan kenyamanan masing-masing individu. Tidak ada aturan baku yang mengatakan bahwa seseorang harus punya banyak teman atau hanya boleh memiliki circle kecil. Yang paling penting adalah bagaimana pertemanan tersebut memberikan dampak positif dalam kehidupan.***