INVERSI.ID – Banyak anak muda merasa tubuh mereka masih kuat dan tahan banting, sehingga sering kali mengabaikan pentingnya istirahat. Aktivitas padat seperti kuliah, kerja sampingan, hingga nongkrong larut malam membuat pola tidur berantakan menjadi kebiasaan.
Namun, dr. Aditya Indra, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Hermina, mengingatkan bahaya yang mengintai jika kebiasaan begadang terus dibiarkan.
“Banyak yang merasa karena masih muda bebas begadang, padahal kerusakan tubuh bisa terjadi sejak dini. Energi memang terasa banyak, tapi tubuh tetap perlu istirahat cukup dan berkualitas,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Tidur Berkualitas Tak Cukup Hanya 6 Jam
Menurut dr. Aditya, tidur 6–8 jam sehari belum tentu cukup jika kualitas dan waktu tidur tidak diperhatikan. Salah satu hal yang sering diabaikan adalah irama sirkadian atau jam biologis tubuh. Irama ini memengaruhi produksi hormon penting yang bekerja berdasarkan waktu.
“Ada hormon yang aktif di malam hari, ada yang siang. Kalau pola tidur berantakan, produksi hormon juga terganggu. Akibatnya bisa memicu berbagai penyakit, salah satunya yang paling sering adalah penyakit jantung,” jelasnya.
Golden Time Tidur: Sebelum Jam 10 Malam
Dokter Aditya menyarankan agar anak muda mulai memperbaiki kebiasaan tidur dengan tidur sebelum pukul 10 malam dan bangun di pagi hari. Tidur yang teratur membantu menjaga ritme biologis tubuh agar tetap optimal.
“Begadang sesekali mungkin tidak terlalu berdampak. Tapi jika menjadi kebiasaan harian, itu yang merusak sistem tubuh dan bisa berbahaya dalam jangka panjang,” tambahnya.
Gaya Hidup Sehat Dimulai dari Sekarang
Selain tidur cukup, dr. Aditya juga menekankan pentingnya menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan menghindari rokok sebagai langkah sederhana membangun gaya hidup sehat sejak usia muda.
“Jangan sampai merasa kuat sekarang, tapi menyesal nanti. Usia muda adalah waktu terbaik untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang,” tegasnya.***